Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak, Sssst…8 Saksi Diperiksa, 1 Polisi

oleh -9 views

MEDAN, METROSERGAI.COM-Delapan orang saksi diperiksa soal kasus mantan anggota DPRD Langkat dari Partai Golkar, Paino (47) tewas ditembak orang tak dikenal (OTK). Satu di antara saksi tersebut anggota polisi.

“Sudah lebih dari 8 saksi yang kita minta keterangan,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

Hadi mengatakan, 8 saksi yang diperiksa itu terdiri dari orang-orang yang berada di warung dan di lokasi kejadian. Termasuk, seorang anggota polisi yang saat itu berada di warung bersama korban.

“Termasuk (polisi), semua yang ada di warung itu, di TKP, dan beberapa yang lain dimintai keterangan,” ujar Hadi.

Saat ini, tim penyidik dari Polres Langkat dan Polda Sumut sedang di lokasi untuk mengumpulkan bukti-bukti.

“Ini menjadi atensi pimpinan Polda Sumut, tim dari Polda juga sudah diturunkan. Laboratorium forensik bersama dengan Dirkrimum, Polres Langkat masih terus bekerja. Tinggal kita tunggu dari hasil penyelidikan secara lengkap yang dilakukan penyidik,” sebutnya.

Sejauh ini, Hadi belum menjelaskan hasil autopsi serta jenis senjata apa yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Dia mengaku, hal tersebut masih dalam proses penyelidikan.

“Semuanya dilakukan secara komprehensif dari mulai autopsi, uji balistik berdasarkan selongsong yang ditemukan itu, semua dilakukan secara komprehensif,” sebut Hadi.

Seerti diberitakan sebelumnya, Warga Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat geger, Kamis (26/1) malam. Pasalnya, Paino, seorang tokoh masyarakat setempat ditemukan tergeletak tak bernyawa di tengah jalan.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, warga sempat mendengar suara letusan senjata api. Dan saat itulah warga menemukan Paino, yang juga mantan anggota DPRD Langkat ini tergeletak dengan dada ditembus peluru.

Peristiwa inipun langsung dilaporkan ke Polsek Stabat. Petugas yang mendapat laporan langsung turun ke tempat kejadian perkara guna melakukan pengamanan. Jasad korban lalu diboyong ke RS Putri Bidadari, di Jalan Lintas Wampu- Aceh. Oleh medis di sana dikabarkan Paino sudah tak bernyawa.

Selanjutnya guna kepentingan penyelidikan, jasad korban diboyong ke RS Brimob di Kota Medan.

Informasi yang dirangkum wartawan Jumat (27/1) dari berbagai sumber menyebutkan, peristiwa penembakan Paino berawal saat ia dan warga lainya duduk ngobrol di sebuah warung.

Malam itu sekitar pukul 21.00 Wib, Paino terlihat asyik mengobrol di warung warga bernama Miran bersama Amin.

Menjelang pukul 22.35 Wib, datang seorang oknum petugas yakni Aipda S dan merekapun terlibat pembicaraan. Sekitar pukul 23.20 Wib, merekapun membubarkan diri beranjak pulang ke rumah masing-masing.

Paino pulang ke rumahnya dengan menaiki sepeda motor KLX. Saat melintas di Devisi. 1 Dusun Besilam BL Kec Wampu, terdengar suara letusan senjata api. Tak berselang lama, seorang warga bernama Arif melintas di jalan tersebut, dan melihat Paino tergeletak di tengah jalan.

Karena takut, warga inipun memanggil temannya Hendra untuk bersama-sama melihat korban yang tergeletak di jalan. Saat itu juga warga membalikkan tubuh Paino dan melihat ada luka tembakan di bagian dadanya.(dtc/Yg/Mlk/mbj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.