SERGAI I METROSERGAI.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat melalui pembangunan infrastruktur kembali menjadi sorotan.
Proyek jalan lingkungan berjenis rabat beton di Dusun IV, Desa PON, Kecamatan Sei Bamban, yang baru selesai dikerjakan sekitar lima bulan lalu, kini mengalami kerusakan di berbagai titik.
Proyek yang dikerjakan pada Juli 2025 dengan total anggaran lebih dari Rp150 juta bersumber dari APBD 2025 itu di antaranya dikerjakan oleh CV Ameera Miqaila Salsabila.
Alih-alih memberikan kenyamanan bagi warga, kondisi jalan kini justru retak di banyak bagian, bahkan tampak rusak meski belum berusia setengah tahun.
Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi
Wakil Ketua Umum Aliansi Peduli Bersama Masyarakat Indonesia (ALISSS), Jaliludin, menilai kualitas proyek tersebut sangat mengecewakan.
Ia menegaskan bahwa pembangunan rabat beton semestinya memiliki standar kekuatan dan ketahanan minimal 5-10 tahun.
“Tanah dasar harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum pengecoran.
Ketebalan beton juga harus sesuai standar, biasanya 10-15 cm, menyesuaikan beban lalu lintas. Kalau ini cepat rusak, jelas ada yang tidak beres,” ujar Jaliludin, Sabtu (22/11/2025).
Menurut temuan tim ALISSS saat melakukan pengecekan lapangan, tiga titik jalan lingkungan Gang Saudara, Gang Rukun, dan Gang Keluarga menunjukkan banyak retakan horizontal dan kerusakan di badan jalan.
Kondisi tersebut memicu kekecewaan warga sekitar yang merasa pembangunan dilakukan asal-asalan.
Lebih jauh, ukuran jalan beton yang dibangun dinilai tidak proporsional.
Lebarnya hanya sekitar dua meter, sehingga dua kendaraan roda tiga atau empat tidak bisa berpapasan dari arah berlawanan.
Rincian Anggaran Proyek
Berdasarkan data yang diperoleh ALISSS:
Gang Saudara:
Anggaran ± Rp59 juta, panjang 72 meter, lebar 2 meter
Gang Rukun:
Anggaran ± Rp59 juta, panjang 72 meter, lebar 2 meter
Gang Keluarga:
Anggaran ± Rp45 juta, panjang 71 meter, lebar 1,5 meter
Meski dana yang digelontorkan tidak sedikit, kualitas jalan yang dikerjakan jauh dari standar yang diharapkan.
