ACEH UTARA I METROSERGAI.com – Banjir besar kembali menghantam wilayah Aceh Utara dalam beberapa hari terakhir.
Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (21/11/2025) menyebabkan sungai-sungai di daerah tersebut meluap dan menggenangi permukiman warga.
Salah satu kawasan terparah adalah Reuleut Timur, pusat tempat tinggal mahasiswa Universitas Malikussaleh.
Kondisi banjir yang tiba-tiba meninggi membuat warga dan mahasiswa panik.
Banyak dari mereka terpaksa menyelamatkan diri dengan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi, termasuk Masjid Sultan Malikussaleh dan Auditorium Unimal.
Di sejumlah titik, akses jalan lumpuh total akibat tingginya genangan air, bahkan listrik sempat padam dan memperburuk keadaan.
Kos-kosan mahasiswa di Reuleut Timur menjadi lokasi yang paling parah terdampak.
Tinggi air mencapai dua meter dan merendam perabotan serta barang-barang penting milik penghuni kontrakan.
Banyak mahasiswa kehilangan dokumen penting, pakaian, hingga barang elektronik.
Sejumlah rumah warga juga dilaporkan rusak berat, bahkan ada yang roboh akibat derasnya arus banjir.
“Awalnya cuma banjir kecil, tapi makin lama air makin cepat naik,” ujar Mail, mahasiswa Universitas Malikussaleh yang ditemui saat membersihkan kontrakannya.
Ia menuturkan bahwa luapan air yang datang mendadak membuat mereka kewalahan. “Waktu mau ngungsi, kami nggak sempat selamatkan semua barang.”
Hingga kini, para mahasiswa bersama warga masih disibukkan dengan proses pembersihan sisa lumpur di rumah dan tempat tinggal mereka.
Sebagian lainnya masih harus bertahan di posko pengungsian karena rumah belum layak dihuni.
Musibah ini menunjukkan masih minimnya sistem kesiapsiagaan dan mitigasi di kawasan padat penduduk tersebut.
Warga dan mahasiswa berharap pemerintah daerah serta pihak kampus segera memberikan perhatian serius.
Baik berupa bantuan darurat maupun penanganan jangka panjang seperti perbaikan drainase, sistem peringatan dini, hingga kebijakan mitigasi bencana.
Tanpa langkah cepat dan solusi menyeluruh, masyarakat khawatir banjir serupa akan kembali terjadi dan menimbulkan kerugian yang lebih besar di kemudian hari.(edwin)












