Daerah

Gubernur Bobby Tegaskan Bantuan Banjir dari UEA di Medan Berasal dari NGO Bukan Pemerintah

×

Gubernur Bobby Tegaskan Bantuan Banjir dari UEA di Medan Berasal dari NGO Bukan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution bertemu korban gempa di posko pengungsian di Tapteng. (diskominfo sumut)

METROSERGAI.COM, Medan – Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menjelaskan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Kota Medan yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA).

Ia menegaskan, bantuan tersebut bukan berasal langsung dari pemerintah UEA, melainkan disalurkan melalui organisasi non-pemerintah (NGO).

Hal itu disampaikan Bobby saat ditemui di Lapangan Udara Soewondo, Medan, sebelum bertolak ke Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat (19/12/2025).

“Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Wakil Wali Kota Medan, bahwasanya beliau menjelaskan bantuan tersebut bukan dari pemerintahnya langsung, tapi melalui NGO-nya. Kalau di sini seperti Palang Merah Indonesia, kalau di sana namanya Bulan Sabit Merah,” ungkap Bobby.

Gubernur menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mekanisme penyaluran bantuan luar negeri berbeda tergantung sumbernya.

Jika bantuan bersifat antarpemerintah atau government to government (G to G), maka penyalurannya wajib melalui pemerintah pusat.

“Apabila bantuan dari luar negeri atau G to G, maka penyalurannya harus melalui pemerintah pusat. Selanjutnya pemerintah pusat yang menyalurkan ke pemerintah daerah,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Bobby, bantuan luar negeri yang berasal dari NGO diperbolehkan disalurkan langsung ke daerah, dengan catatan tidak diserahkan langsung kepada pemerintah daerah.

“Sedangkan bantuan luar negeri dari NGO, boleh langsung ke pemerintah daerah. Hanya saja penyaluran bantuannya harus melalui NGO yang ada di sini juga. Tidak boleh pemerintah langsung,” tegasnya.

Ia menambahkan, bantuan dari NGO UEA tersebut selama ini dititipkan di gudang milik Muhammadiyah.

“Mekanismenya kalau G to G harus melalui pemerintah pusat. Kami pemerintah daerah menerima dari pemerintah pusat untuk disalurkan kepada masyarakat. Jadi, bantuan itu bukan dipulangkan, tapi diserahkan kembali. Selama ini dititipkan di gudang milik Muhammadiyah,” ujarnya.

“Kalau dari pihak NGO tidak ada masalah disalurkan kembali dengan catatan penyalurannya melalui NGO yang ada di sini,” lanjut Bobby.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *