MEDAN – METROSERGAI.com – Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara memberikan kado besar bagi masyarakat dengan keberhasilan membongkar praktik peredaran narkotika terselubung yang sangat berbahaya.
Sebuah pabrik rumahan pembuat liquid vape ilegal, yang mengandung narkotika golongan I, berhasil diungkap di sebuah apartemen mewah kawasan Kesawan, Medan Barat.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, dalam konferensi pers yang digelar di lokasi penggerebekan, menyampaikan bahwa kasus ini merupakan yang pertama di Indonesia, di mana vape digunakan sebagai media penyebaran narkotika jenis baru.
Bahan-bahan yang ditemukan antara lain epilon dan senyawa NTF jenis PFBP serta PV8, yang tergolong dalam narkotika golongan I dengan efek mematikan.
“Pengungkapan ini bukan sekadar penggerebekan biasa.
Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk melindungi generasi muda dari bahaya narkotika yang kini mulai disamarkan dalam bentuk-bentuk yang lebih modern dan menipu,” tegas Kapolda.
Omzet Harian Rp1,5 Miliar dari Liquid Maut
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut menambahkan bahwa apartemen tersebut telah disulap menjadi tempat produksi dengan sistem yang cukup rapi.
Ada tiga gudang tersembunyi di dalamnya, salah satunya digunakan khusus untuk proses pencampuran zat narkotika dengan bahan pelarut umum.
Setelah melalui proses “memasak”, cairan tersebut dikemas ke dalam catridge vape bermerek palsu “Ricchat Mille” lengkap dengan kemasan dan hologram palsu.
Yang mencengangkan, satu catridge dijual dengan harga fantastis, yakni Rp5 juta.
Dalam satu hari, dua tersangka yang terlibat mampu memproduksi hingga 300 catridge, sehingga omzet per hari bisa mencapai Rp1,5 miliar.
Selama dua bulan beroperasi, mereka telah memproduksi sekitar 3.000 catridge, dengan potensi peredaran mencapai Rp300 miliar.
“Awalnya mereka mengalami delapan kali kegagalan saat mencoba mencampur narkotika ke dalam cairan vape.
Namun pada percobaan kesembilan, mereka berhasil menciptakan formula yang stabil dan mulai memproduksi secara rutin,” ungkapnya.