SERGAI I METROSERGAI.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sei Bamban menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Serdang Bedagai, Senin (15/9/2025) sekira pukul 10.30 WIB.
Mereka menuntut pencopotan Direktur RSUD Sultan Sulaiman usai dugaan kelalaian medis yang menewaskan seorang bayi, anak dari Tonggoria br Tambunan.
Aksi ini dipimpin Yudi Napitupulu bersama kuasa hukum keluarga korban, PH Saragih, SH, MH.
Massa dikawal ketat Satpol PP dan aparat Polri, sebelum akhirnya diterima langsung oleh Bupati Serdang Bedagai, H. Darma Wijaya, beserta sejumlah pejabat Pemkab Sergai.
Dalam orasinya, massa menyampaikan tujuh tuntutan utama, antara lain:
1. Copot Direktur RSUD Sultan Sulaiman.
2. Copot Kadis Kesehatan Sergai.
3. Copot Kadis Kominfo Sergai.
4. Usut tuntas kematian bayi pada 6 September 2025.
5. Usut dugaan kelalaian prosedur medis di RSUD Sultan Sulaiman.
6. Adili tenaga medis yang terbukti lalai.
7. Tindak pihak terkait yang menyebabkan kematian pasien.
Kuasa hukum korban, PH Saragih, menilai peristiwa tragis pada 6 September 2025 itu sebagai bukti buruknya pelayanan kesehatan di RSUD Sultan Sulaiman.
“Ini kelalaian nyata! Pernyataan pihak rumah sakit yang menyebut sudah sesuai SOP sangat keliru.
Faktanya, tidak ada seorang pun dokter hadir ketika pasien menahan kesakitan,” tegasnya.
Senada, perwakilan massa, Ruli, menuntut reformasi total di Dinas Kesehatan Sergai.
Menurutnya, pelayanan publik yang abai terhadap nyawa manusia tidak bisa dibiarkan.
Menanggapi tuntutan warga, Bupati Sergai H. Darma Wijaya berjanji menindaklanjuti laporan tersebut.
“Saya akan mengambil tindakan tegas, termasuk pencopotan para oknum yang terbukti bersalah di Dinas Kesehatan,” ujarnya di hadapan massa aksi.
Meski demikian, publik menilai janji tersebut harus dibuktikan dengan langkah nyata, bukan sekadar retorika.
Sebab, kasus kematian pasien akibat dugaan kelalaian medis bukan kali pertama terjadi, dan selama ini jarang berujung pada pertanggungjawaban serius dari pihak berwenang.(edwin)