MEDAN I METROSERGAI.com – Pengasuh Pondok Pesantren sekaligus Aktivis Dakwah, Zulfan Nababan, menegaskan bahwa keberadaan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan penopang penting negara.
Menurutnya, jika Polri melemah, maka negara pun akan ikut melemah.
Dalam analoginya, Zulfan menggambarkan Polri sebagai sebuah bangunan megah yang berdiri kokoh berkat perencanaan matang dan kolaborasi antara pemilik rumah dengan ahli bangunan.
Seperti halnya istana megah yang selalu menuai pujian sekaligus kritik, Polri pun harus siap menerima masukan demi memperkuat diri.
“Setiap pendapat dari masyarakat hendaknya dijadikan sugesti untuk merawat, memperbaiki, dan melengkapi kekurangan.
Kritik bukan untuk melemahkan, tapi untuk menguatkan,” ujar Zulfan di Medan.
Zulfan menekankan, sejak lahir pada masa kemerdekaan, Polri tumbuh bersama rakyat dan berjuang demi kejayaan bangsa.
Sejarah mencatat, keberhasilan Polri merupakan hasil kolaborasi antara pimpinan kepolisian dengan para tokoh bangsa, sekaligus bukti bahwa Polri tidak anti kritik.
Sebagai aktivis yang kerap bersentuhan langsung dengan masyarakat, Zulfan melihat betapa kehadiran Polri sangat vital.
Polri hadir menjaga ketertiban, memberi rasa aman, sekaligus menjadi inspirasi masyarakat untuk menyebarkan kebaikan.
Ia mengingatkan, setiap ujian dan cobaan yang dihadapi Polri harus dijadikan momentum untuk semakin dekat dengan rakyat dalam melindungi, melayani, dan mengayomi.
“Kita semua makhluk, tidak ada yang sempurna. Kekurangan Polri adalah kekurangan kita semua sebagai bangsa Indonesia,” ucapnya.
Menurut Zulfan, kritik dan masukan dari luar harus dipahami sebagai bentuk dukungan, bukan sebagai upaya melemahkan.
Jika ada kekurangan dari segelintir personel, hal itu tidak bisa digeneralisasi menjadi kesalahan seluruh institusi.
“Setiap komunitas ada yang baik dan ada yang kurang baik. Lihatlah pengorbanan yang sudah diberikan Polri.
Mari bersama-sama kita perbaiki dengan etika dan niat baik, agar Polri semakin kuat,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Zulfan mengajak seluruh elemen bangsa untuk bermuhasabah dan saling menguatkan.
