SERGAI I METROSERGAI.com – Warga Desa PON, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mengeluhkan hasil pembangunan jalan lingkungan yang dinilai tidak sesuai harapan.
Proyek jalan sepanjang 72 meter dengan lebar 2 meter yang berlokasi di Gang Saudara dan Gang Rukun Dusun IV, didanai melalui APBD Sergai Tahun 2025 senilai Rp59 juta lebih, justru membuat aktivitas warga semakin sulit.
Pembangunan yang diproyeksikan rampung pada Juli 2025 ini sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Warga mendapati banyak bagian jalan yang retak hanya dalam hitungan minggu sejak selesai dikerjakan.
Keprihatinan ini disuarakan langsung oleh sejumlah warga, terutama kaum ibu, yang kecewa karena kualitas pekerjaan yang dinilai asal jadi.
“Kami bukannya tidak bersyukur, tapi sejak jalan ini dibangun, malah makin susah dilewati.
Dulu dua kendaraan masih bisa berselisih, sekarang salah satu harus mundur karena lebarnya sempit,” ujar seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya, Senin (22/9/2025).
Menurut warga, pembangunan jalan tersebut justru mempersempit akses, terutama bagi kendaraan roda empat dan becak bermotor.
Jalan yang kini hanya selebar dua meter membuat arus lalu lintas lokal terganggu, berbanding terbalik dengan kondisi sebelum dibangun.
Yang lebih disesalkan, keluhan warga saat proses pembangunan berlangsung seolah tidak dihiraukan.
Meski beberapa warga sempat menyampaikan protes kepada pekerja proyek dan bahkan disaksikan oleh Kepala Dusun setempat, namun tak ada tindakan korektif yang dilakukan di lapangan.
Kondisi serupa juga ditemukan di Gang Keluarga, Dusun IV, Desa PON, yang turut mendapat pembangunan jalan lingkungan dengan rabat beton.
Di lokasi ini, warga mencatat keretakan parah hanya dalam waktu sebulan setelah proyek selesai.
Salah satu warga bahkan menyebut, proyek diselesaikan hanya dalam waktu satu hari oleh pekerja, tanpa pengawasan yang memadai.
“Kami heran, masa iya proyek pemerintah selesai dalam sehari? Padahal anggarannya dari APBD 2025.