Ia menyadari bahwa anak-anak adalah pewaris masa depan, termasuk dalam menjaga kelestarian budaya.
“Di pundak anak-anak inilah budaya Bali saya titipkan,” katanya penuh harap.
Setiap minggu, Aiptu Gusti meluangkan waktunya untuk melatih anak-anak menari.
Ia tidak hanya mengajarkan gerakan tari, tetapi juga filosofi yang terkandung dalam setiap gerakan.
Anak-anak yang belajar darinya tidak hanya mendapatkan keterampilan seni, tetapi juga pemahaman mendalam tentang makna budaya Bali.
Menggunakan Seni untuk Membangun Bangsa
Bagi Aiptu Gusti, peran seni dalam membangun bangsa tidak dapat diremehkan.
Ia percaya bahwa seni mampu menjadi jembatan untuk mendidik masyarakat, terutama dalam membentuk karakter dan moral generasi muda.
Melalui tari Bali, ia mengajarkan nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras, dan rasa hormat terhadap tradisi.
Kapolres Klungkung juga menekankan pentingnya seni dalam membangun bangsa.
“Seni budaya bukan hanya soal tradisi, tetapi juga cara untuk membangun identitas bangsa.
Dengan pendekatan ini, generasi muda dapat diarahkan untuk menjadi individu yang berkarakter kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif,” tambahnya.
Menginspirasi Melalui Keteladanan
Aiptu Gusti tidak hanya dikenal sebagai polisi yang peduli terhadap budaya, tetapi juga sebagai figur yang menginspirasi masyarakat.
Banyak orang memandangnya sebagai teladan yang menunjukkan bahwa polisi bisa menjadi lebih dari sekadar aparat penegak hukum.
Melalui tari dan seni, Aiptu Gusti telah membangun koneksi yang erat dengan masyarakat, membuat kehadirannya di tengah komunitas menjadi lebih bermakna.
Anak-anak yang dilatihnya pun menunjukkan semangat tinggi untuk melestarikan budaya Bali, menjadikan upaya Aiptu Gusti sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan seni dan budaya Indonesia.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan penuh semangat, Aiptu Gusti terus mengabdi pada tugasnya, baik sebagai polisi maupun pelestari budaya.
Ia berharap, generasi muda yang dia ajar saat ini dapat tumbuh menjadi penjaga budaya Bali yang handal.
