Keberhasilan ini juga ditopang oleh berbagai bentuk rekayasa lalu lintas yang dikendalikan secara terpusat.
Mulai dari sistem ganjil-genap, contraflow, hingga penerapan one way berskala lokal dan nasional.
Semua kebijakan tersebut dirancang dengan pendekatan berbasis data dan didukung oleh teknologi modern.
Peralatan canggih seperti kamera pengawas (CCTV), body worn camera, GPS kendaraan dinas, sistem e-Turjawali.
Peta digital terintegrasi milik Jasa Marga, serta sistem manajemen keselamatan jalan yang menyatu menjadi tulang punggung pengawasan arus mudik tahun ini.
Melalui sinergi yang kuat antara kebijakan, teknologi, dan partisipasi masyarakat, mudik Lebaran 2025 berhasil diselenggarakan dengan lebih aman, nyaman, dan manusiawi.
GP Ansor berharap semangat kolaboratif ini terus dipertahankan dan menjadi model dalam pengelolaan mobilitas masyarakat di masa-masa mendatang.(mps)