METROSERGAI.com – Setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerja ke kawasan Timur Tengah, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto langsung kembali menjalankan tugas kenegaraan setibanya di tanah air.
Tanpa menunggu lama, pada Selasa (15/4), Prabowo menerima tamu penting dari Federasi Rusia, Wakil Perdana Menteri Pertama, Denis Manturov.
Kunjungan kenegaraan ini berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, dan menjadi penanda kuat komitmen Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan diplomatik serta kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia.
Prabowo yang baru mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 07.35 WIB setelah lawatan ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
Langsung bergerak cepat menyambut tamunya di jantung pusat pemerintahan Indonesia.
Kehadiran Denis Manturov di istana sekitar pukul 14.00 WIB disambut dengan protokol kenegaraan yang penuh kehormatan.
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyuguhkan upacara penyambutan resmi, lengkap dengan jajaran kehormatan yang mengiringi langkah sang Wakil PM dari kendaraan menuju ruang pertemuan utama.
Prabowo, yang tampak segar dan bersemangat meski baru menempuh perjalanan jauh, menyambut hangat kedatangan tamunya.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut sejumlah pejabat tinggi negara dari Kabinet Merah Putih.
Seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Tedy Indra Wijaya.
Keberadaan para pejabat ini menandakan pentingnya kunjungan ini dalam konteks hubungan bilateral kedua negara.
Sebelum memulai sesi pembicaraan resmi, kedua tokoh negara tersebut melangsungkan sesi foto bersama sebagai simbol keharmonisan dan semangat persahabatan antara Indonesia dan Rusia.
Dalam suasana yang penuh keakraban, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia memandang Rusia sebagai mitra strategis yang potensial di berbagai sektor.
Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memperluas dan memperdalam kerja sama antara Indonesia dan Rusia, terutama di bidang ekonomi, perdagangan, industri, energi, pertanian, dan investasi.
