Tidur atau sekadar berbaring bisa menjadi bentuk pelarian dari kenyataan yang mereka hadapi.
2. Stres dan Kelelahan Mental
Tekanan hidup yang berat, pekerjaan yang menumpuk, atau masalah emosional bisa membuat seseorang merasa sangat lelah secara mental, hingga tubuhnya menolak untuk bangkit dari tempat tidur.
3. Pola Tidur yang Tidak Teratur
Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan rasa lelah berkepanjangan, sehingga seseorang lebih memilih untuk tetap di kasur meskipun tidak benar-benar tidur.
4. Gangguan Kesehatan Fisik
Beberapa kondisi medis seperti kelelahan adrenal, fibromyalgia, atau gangguan tiroid juga bisa membuat seseorang merasa lemah dan ingin terus beristirahat.
Dampak Clinomania Terhadap Kehidupan Sehari-hari
Jika dibiarkan, clinomania bisa berdampak besar pada kehidupan seseorang. Beberapa dampaknya meliputi:
Menurunnya produktivitas – Seseorang yang terlalu lama berbaring akan kesulitan menyelesaikan tugas-tugas harian, baik di rumah maupun di tempat kerja.
Gangguan hubungan sosial – Keinginan untuk selalu berada di tempat tidur bisa membuat seseorang menghindari interaksi sosial, bahkan dengan keluarga dan teman terdekat.
Kesehatan fisik yang menurun – Kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu banyak berbaring bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti otot melemah, gangguan pencernaan, dan peningkatan risiko penyakit kronis.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jika kamu atau seseorang di sekitarmu mengalami clinomania, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Mencari Bantuan Profesional
Jika dorongan untuk tetap di tempat tidur terasa tidak terkendali dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, berkonsultasilah dengan psikolog atau psikiater.
Terapi kognitif perilaku (CBT) sering digunakan untuk membantu mengubah pola pikir negatif yang memicu clinomania.
2. Mengelola Stres dengan Baik
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam bisa membantu mengurangi stres yang menjadi pemicu keinginan untuk terus berbaring.
