Menjawab soal ciri-ciri pelaku teror, Didik menegaskan bahwa identifikasi tidak bisa lagi dilihat hanya dari penampilan.
Ia mencontohkan kasus Robial Muslim Nasution, pelaku bom Polrestabes Medan, yang secara penampilan tidak mencerminkan ciri khas radikal, tetapi bisa dikenali dari interaksi sosialnya.
Menutup kegiatan, Tetap Ginting menekankan bahwa kearifan lokal masyarakat Karo dapat menjadi benteng kuat dalam menangkal masuknya paham radikal.
“Budaya Karo harus dijaga. Itu yang membuat kita tetap solid dan tidak mudah dipecah belah,” katanya.
Acara kemudian ditutup dengan komitmen bersama seluruh peserta untuk menjadi duta perdamaian, menjaga persatuan, dan berperan aktif dalam mencegah berkembangnya paham radikal serta terorisme di Tanah Karo.(mps)
