“Kira- kira Ramadan Fair XIX ini bagus atau enggak, baik atau enggak?” tanya Rico Waas kepada pengunjung.
“Bagus, baik,” ujar seluruh pengunjung yang hadir menjawab pertanyaan Rico Waas.
Ditambahkan Rico Waas, pelaksanaan Ramadan Fair XIX ini dapat berjalan lancar tentunya karena kerja keras semua pihak, baik perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan maupun stakeholder. “Artinya kerja keras yang dilakukan ini merupakan bagian dari pelayanan,” ucap Rico Waas.
Ke depannya, Rico Waas berencana akan membuat Ramadan Fair lebih baik lagi di tahun mendatang. Mungkin dari hal variasi dan konsep tematik sehingga esensial dari Ramadan Fair semakin menguat dan masyarakat bisa beraktifitas positif di sini.
“Tahun depan kita akan membuat Ramadan Fair lebih baik lagi. Seperti dari variasi dan konsep tematik yang lebih mendalam serta kegiatan islami juga akan diperbanyak sehingga esensi dari Ramadan Fair semakin menguat,” ungkap Rico Waas.
Sebelumnya Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar melaporkan, Ramadhan Fair XIX telah berlangsung mulai 8 sampai dengan 27 Maret di taman Sri Deli dan di Lapangan Warna Warni Martubung.
“Selama pelaksanaan Ramadan Fair, di Taman Sri Deli jumlah pengunjung mencapai 3.000 per hari dengan total pendapatan sebesar Rp 1,8 milyar. Sedangkan di Lapangan Warna warni jumlah pengunjung berjumlah 500 orang per hari dengan pendapatan Rp 500 juta. Berbagai kegiatan seperti lomba adzan, hafiz Qur’anz tablig Akbar dan Nuzulul Qur’an telah selesai dengan baik dan lancar,” jelasnya.
Penutupan Ramadan Fair XIX ini ditandai dengan penabuhan beduk oleh Rico Waas bersama unsur Forkopimda. Selanjutnya Penutupan dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Feby Putri. Gemuruh suara pengunjung pun terdengar jelas saat penampilan penyanyi Feby Putri di panggung Ramadan Fair XIX Tahun 2025.***
