“Dengan perbedaan ini pantas Kota Medan menjadi miniatur Indonesia dan menjadi lambang keberagaman. Atas dasar itu mari kita jaga bersama kota Medan agar tetap aman dan kondusif, ” ujar Rico Waas.
Ditambahkan Rico Waas, jika kita melihat beberapa hari terakhir kondisi bangsa ini sedikit tidak baik-baik saja. Mungkin ini terjadi karena kita sebagai pemimpin perlu merefleksikan diri , perlu lebih terbuka dan menyayangi masyarakat.
” Tentunya ini menjadi renungan bagi kita semua sebagai pemimpin. Mari kita terus evaluasi diri untuk kedepannya bagaimana kita menyayangi masyarakat dan lebih memperjuangkan mereka. Artinya masyarakat butuh kita hadir ditengah mereka,” ucap Rico Waas.
Selanjutnya Rico Waas mengucapkan terima kasih kepada pemuka lintas agama yang hadir dan telah memberikan kesejukan melalui doa bersama ini.
“Kami bermohon kepada pemuka agama tidak hanya berdoa untuk hari ini saja, tetapi juga untuk kedepannya. mudah-mudahan kota Medan dapat sejuk dan tidak dapat terpecah belah agar kita dapat terus menciptakan Medan untuk Semua,” sebut Rico Waas.
Usai doa bersama pertemuan ini diisi dengan ceramah kebangsaan yang disampaikan Guru Besar UINSU, Azhar Akmal Tarigan.***












