SERGAI I METROSERGAI.com – Suara debur ombak kini menjadi nada menakutkan bagi warga Dusun I dan II Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Selama empat hari terakhir, air laut pasang disertai angin kencang dan ombak besar kembali menghantam permukiman warga, menimbulkan banjir rob yang membawa lumpur hingga masuk ke dalam rumah.
“Empat hari kami dilanda banjir rob. Bukan hanya air yang masuk, tapi lumpur dari tengah laut juga disapu ombak sampai ke dalam rumah.
Sedih benar nasib kami di Bagan Kuala ini,” ujar Jasmin, salah satu warga dengan nada haru.
Banjir Rob Datang Tengah Malam
Bencana yang datang tanpa ampun itu kerap terjadi saat warga tengah terlelap.
“Ombak besar sering datang tengah malam, menjelang subuh. Saat kami terbangun, air, pasir, dan lumpur sudah masuk ke rumah.
Kami panik dan tidak tahu harus ke mana mengungsi di tengah malam,” tambah Jasmin.
Tidak hanya rumah warga, kantor Desa Bagan Kuala pun ikut terendam. Lantai kantor dipenuhi lumpur tebal, memperlihatkan betapa parahnya dampak banjir rob kali ini.
Air Sumur Bor Ikut Tercemar
Kondisi makin memprihatinkan ketika sumber air bersih warga juga ikut tercemar.
Air sumur bor yang selama ini menjadi satu-satunya sumber air bersih kini berubah menjadi keruh dan tidak layak konsumsi.
“Warga kesulitan mendapatkan air bersih. Mesin cuci, kulkas, dan peralatan elektronik lainnya juga rusak karena terendam lumpur,” kata Kepala Desa Bagan Kuala, Safril, saat dihubungi melalui WhatsApp.
Berharap Ada Uluran Tangan Pemerintah
Menurut Safril, banjir rob berbeda dengan banjir biasa karena membawa serta lumpur laut dengan ketinggian mencapai 30 hingga 50 sentimeter.
Banjir kali ini terjadi sejak 4 November dan baru mulai surut pada Jumat (7/11) pagi.
“Banjir rob kali ini tergolong cukup parah. Banyak warga yang tidak bisa tidur di rumah karena lantai penuh lumpur.
Kami sangat berharap ada perhatian dan bantuan dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten Serdang Bedagai untuk mengatasi bencana yang kerap melanda desa kami,” ungkap Safril penuh harap.












