SERGAI I METROSERGAI.com – Bangunan sarana prasarana penyediaan air bersih yang dibangun untuk mendukung produktivitas nelayan di Dusun V, Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), kini tampak memprihatinkan.
Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023 senilai sekitar Rp398 juta itu kini dipenuhi retakan di berbagai sisi.
Hasil pantauan di lapangan, Senin (10/11/2025), memperlihatkan kerusakan cukup serius.
Retak rambut hingga retak horizontal tampak jelas di dinding lantai satu dan dua bangunan penampungan air bersih.
Bahkan, bagian pondasi tiang serta lantai bangunan tempat pencucian ikan juga mengalami keretakan.
Padahal, bangunan yang dikerjakan oleh CV. Lentera Alfatih, beralamat di Jalan Jermal XII, Gg. Keluarga, Kota Medan itu, baru berdiri sekitar dua tahun.
Namun, kondisinya sudah seperti bangunan tua cat putihnya memudar, dan besi tulangan di lantai dua mulai terlihat keluar dari permukaan beton.
Bangunan ini terdiri atas satu gedung dua lantai untuk penampungan air bersih yang dilengkapi dua tangki stainless.
Satu bangunan untuk pembersihan ikan, serta satu unit WC umum lengkap dengan instalasi listrik.
Namun sayangnya, fasilitas yang diharapkan menjadi penopang kesejahteraan nelayan itu kini justru menimbulkan tanda tanya besar mengenai mutu pengerjaannya.
Wakil Ketua Umum Aliansi Peduli Bersama Masyarakat Indonesia (ALISSS), Jaliludin, angkat bicara terkait kondisi tersebut.
Ia mendesak pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Serdang Bedagai di bawah pimpinan Amriyata, S.H., M.H., untuk turun tangan dan memeriksa pelaksanaan proyek tersebut.
“Kalau bangunan baru dua tahun sudah retak dan besi tulangannya tampak, ini patut dicurigai.
Diduga ada pengurangan bahan saat pengerjaan.
Kejaksaan perlu memanggil semua pihak terkait untuk memastikan apakah proyek itu dikerjakan sesuai spesifikasi atau tidak,” tegas Jaliludin.
Ia menambahkan, proyek yang bersumber dari uang rakyat seharusnya memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.












