Indonesia adalah sahabat sejati yang peduli terhadap keadilan,” tambahnya.
Pendidikan sebagai Senjata Perjuangan
Langkah Indonesia dalam memberikan pendidikan kepada pemuda Palestina merupakan bentuk investasi jangka panjang yang berdampak besar.
Dengan keterbatasan infrastruktur pendidikan di Palestina akibat konflik berkepanjangan.
Kesempatan belajar di luar negeri menjadi harapan bagi generasi muda untuk memperoleh ilmu dan keterampilan yang kelak dapat mereka bawa pulang.
Bidang studi yang mereka jalani di Unhan dipilih dengan cermat agar relevan dengan kebutuhan pembangunan Palestina di masa depan.
Kedokteran dan farmasi militer, misalnya, dapat membantu mencetak tenaga medis yang dibutuhkan di wilayah yang kerap mengalami krisis kesehatan akibat konflik.
Sementara itu, teknik sipil, teknik tenaga listrik, dan teknik mesin diharapkan dapat mendukung rekonstruksi infrastruktur Palestina yang banyak mengalami kerusakan.
Rekayasa keamanan informasi pun menjadi jurusan yang sangat strategis, mengingat dunia saat ini semakin bergantung pada teknologi dan keamanan siber.
Dengan keahlian ini, para lulusan Unhan asal Palestina dapat membantu melindungi data dan sistem informasi negaranya dari berbagai ancaman dunia digital.
Solidaritas Indonesia untuk Palestina
Program beasiswa ini merupakan kelanjutan dari berbagai bentuk dukungan Indonesia kepada Palestina.
Sebelumnya, Indonesia telah aktif menyuarakan hak-hak Palestina di berbagai forum internasional, mengirimkan bantuan kemanusiaan, serta menjalin kerja sama dalam berbagai bidang.
Langkah konkret melalui pendidikan ini memperkuat komitmen Indonesia sebagai negara yang selalu berdiri di sisi Palestina dalam perjuangan mereka.
Kehadiran mahasiswa Palestina di Unhan juga membawa manfaat bagi Indonesia.
Selain mempererat hubungan bilateral, keberadaan mereka memperkaya wawasan dan pengalaman para mahasiswa Indonesia yang belajar bersama.
Ini menciptakan ruang pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih luas antara kedua bangsa.
Ke depan, program beasiswa ini diharapkan dapat diperluas tidak hanya bagi pemuda Palestina, tetapi juga bagi negara-negara lain yang membutuhkan akses pendidikan lebih baik akibat konflik atau kondisi ekonomi yang sulit.