METROSERGAI.COM, Jakarta– Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
Dalam kesempatan itu, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari, menyebut para gubernur memiliki peran strategis yang setara dengan menteri, namun berdasarkan wilayah.
“Tentunya kita harap agar APPSI menjadi forum komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat. Karena sesungguhnya kalau dilihat dari kacamata pembagian tugas, Pak Gubernur dan Ibu Gubernur ini sama dengan menteri. Kalau menteri berdasarkan bidang, maka gubernur berdasarkan wilayah,” kata Qodari, pada acara Munas yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Ia menambahkan, peran menteri dan gubernur bersifat saling melengkapi dalam menjalankan pembangunan nasional. Kalau menteri itu manajer bidang, maka gubernur adalah manajer wilayah.
“Keduanya harus berkolaborasi agar program pemerintah berjalan baik. Cari titik temunya, bukan titik pecahnya,” ujarnya.
Qodari juga menegaskan pentingnya menjaga komunikasi yang harmonis antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan komunikasi yang baik, menurutnya, pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dapat berjalan selaras.
Lebih lanjut, Qodari menyampaikan tiga program utama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat ini. Yaitu peningkatan kualitas SDM, kekayaan alam untuk kemakmuran, dan pendapatan rakyat serta keadilan sosial meningkat.
Ia juga berharap Ketua Umum APPSI yang baru mampu menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. “Kalau saya usul, cari ketua umum yang bagus komunikasinya dengan para menteri di kabinet, supaya aspirasi dan masalah yang dirasakan para gubernur bisa tersampaikan,” kata Qodari.
Dalam Munas tersebut, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud terpilih sebagai Ketua Umum APPSI periode 2025–2029. Usai terpilih, Rudy menegaskan komitmennya untuk menjadikan APPSI sebagai wadah sinergi nasional.
“APPSI bukan hanya forum diskusi, tetapi wadah yang melahirkan rekomendasi konkret dan kebijakan berbasis data,” ujar Rudy.***