Apalagi, baru-baru ini Bupati menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Perumahan Perdesaan yang digelar oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, yang menekankan pentingnya pembangunan rumah layak huni di pedesaan.
Supiati sendiri tak kuasa menahan haru. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan rasa syukurnya.
“Syukur alhamdulillah, tak pernah terbayangkan bisa dibangunkan rumah oleh Pak Bupati,” ucapnya lirih, menyeka air mata kebahagiaan.
Ia mengisahkan bahwa perhatian Bupati bukan kali ini saja ia rasakan.
Beberapa waktu lalu, saat atap rumah yang ia tempati bocor parah, Darma Wijaya juga datang membantu langsung perbaikannya.
“Pak Bupati sudah beberapa kali datang kemari.
Waktu atap bocor juga beliau yang bantu.
Saya benar-benar tidak menyangka akan mendapat perhatian sebesar ini,” tutur Supiati, penuh rasa haru.
Kisah Supiati kini menjadi gambaran nyata bahwa kehadiran pemimpin yang peduli bisa membawa perubahan besar, bahkan untuk mereka yang selama ini nyaris tak terdengar suaranya.
Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus menebar kepedulian, membangun dari hati, dan menjadikan kemanusiaan sebagai inti dari setiap pembangunan.(mcs)
