METROSERGAI.com – Siapa yang bisa menolak kelezatan gorengan? Camilan satu ini memang jadi favorit banyak orang Indonesia.
Rasanya gurih, renyah, dan cocok disantap kapan saja baik pagi, siang, maupun malam.
Tapi di balik kelezatannya, gorengan menyimpan ancaman serius bagi kesehatan, terutama sebagai penyumbang kolesterol tinggi dalam tubuh.
Kolesterol tinggi bukan hal sepele. Jika dibiarkan, ia bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Dan tahukah kamu? Beberapa jenis gorengan ternyata jauh lebih ‘berbahaya’ dibanding yang lain.
Yuk, kenali jenis-jenis gorengan yang paling besar menyumbang kolesterol agar kamu bisa lebih bijak mengonsumsinya!
1. Gorengan Berisi Daging dan Telur: Kombinasi Dua Sumber Lemak
Gorengan seperti risoles daging, pastel isi telur, atau martabak telur memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi.
Hal ini disebabkan oleh bahan-bahan dasarnya daging dan telur yang memang sudah mengandung kolesterol alami.
Ketika digoreng dengan minyak panas, lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan ini bisa meningkat drastis.
Bayangkan jika dimakan dalam jumlah banyak atau terlalu sering, tentu berisiko besar bagi kesehatan jantungmu.
2. Gorengan Bersantan atau Berkeju: Nikmat tapi Mengintai
Gorengan dengan isian santan, keju, atau perpaduan keduanya menjadi tren di berbagai tempat.
Contohnya seperti kroket isi keju atau tahu isi bersantan.
Meski lezat, santan dan keju merupakan bahan tinggi lemak jenuh.
Saat digoreng, kandungan lemak tersebut bersatu dengan minyak goreng dan menciptakan “bom kolesterol” yang tak terlihat.
3. Gorengan Bertabur Tepung: Semakin Tebal, Semakin Banyak Menyerap Minyak
Gorengan yang dilapisi tepung tebal, seperti bakwan, tempe goreng tepung, atau pisang goreng krispi, cenderung menyerap lebih banyak minyak.
Makin banyak minyak yang diserap, makin besar pula kandungan lemak jenuh dan kalori dalam gorengan tersebut.
Apalagi jika digoreng dalam minyak yang suhunya terlalu tinggi atau bahkan sudah digunakan berulang kali.