Presiden Prabowo yakin dan optimistis Indonesia mampu mewujudkan visi swasembada pangan itu karena Indonesia dianugerahi sumber daya yang melimpah.
“Tantangan kita adalah menjaga dan mengelola kekayaan kita agar cita-cita kemerdekaan kita dapat terwujud dalam waktu sesingkat-singkatnya,” jelas Presiden Prabowo.
Menurut Prabowo Subianto, Kekuatan suatu negara terletak bagaimana negara itu bisa menguasai dan mengelola kekayaan. Karena itu kita harus berani koreksi apabila kita telah mengambil langkah yang keliru.
“Sungguh aneh negara dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng ini aneh sekali tidak masuk di akal sehat dan ternyata memang itu ternyata adalah permainan manipulasi yang tadi sudah disinggung oleh kedua DPR yang saya beri nama serakahnomics,” kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menambahkan Pemerintahannya konsekuen menjalankan undang-undang dasar dalam 299 hari ini, Alhamdulillah saya dapat melaporkan bahwa kita telah mencapai berbagai kemajuan-kemajuan yang cukup berarti. Artinya di tengah konflik politik, konflik ekonomi secara global.
Perang dagang, perang tarif, ekonomi Indonesia masih berhasil tumbuh di atas 5% tumbuh dalam 5,12% dan para pakar yakin bawa ini akan semakin meningkat di saat-saat yang akan mendatang.
“Di tengah dunia penuh gonjang-ganjing realisasi investasi kita semester pertama 2025 telah mencapai Rp 942 triliun naik 13,6% dari tahun lalu. Telah mencapai target APBN 2025 sebelum tahun 2025 berakhir, dan berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia 1.200.000 orang,” sebut Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo juga menjelaskan capaian program prioritas yang telah dilakukan pemerintah saat ini yang telah berjalan sepuluh bulan. Disampaikan Presiden Prabowo bahwa kesejahteraan masyarakat merupakan landasan bagi semua program yang ia jalankan.
Ada dua yang menjadi fokus dalam pidatonya yakni Program Makanan Bergizi Gratis dan Sekolah Rakyat adalah sebuah upaya melepaskan rakyat Indonesia dari kemiskinan.












