MEDAN – METROSERGAI.com – Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, mengadakan audiensi dengan Rektor Universitas HKBP Nomensen (UHN), Dr. Richard AM Napitupulu, di Kantor Rektor UHN, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, pada Rabu pagi (12/3/2025).
Pertemuan ini menjadi ajang diskusi penting terkait pengamanan kampus serta kerja sama dalam bidang pendidikan antara kepolisian dan dunia akademik.
Dalam audiensi tersebut, turut hadir sejumlah pejabat utama dari Polda Sumut dan Polrestabes Medan.
Serta perwakilan kampus, termasuk Sekretaris Yayasan UHN, Pdt. Dr. Enig Sonata Aritonang, beserta para Wakil Rektor Universitas HKBP Nomensen.
Kehadiran para tokoh penting ini menandakan eratnya hubungan antara lembaga kepolisian dan institusi pendidikan dalam menjaga keamanan serta membangun sinergi untuk masa depan yang lebih baik.
Pengamanan Kampus dan Festival Nomensen
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Richard AM Napitupulu menyoroti pentingnya keamanan di lingkungan kampus, terutama pada malam hari.
Ia menjelaskan bahwa banyak mahasiswa masih beraktivitas di kampus meskipun proses belajar mengajar resmi berakhir pada pukul 18.00 WIB.
Oleh karena itu, ia berharap adanya koordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian guna memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh civitas akademika.
Selain itu, Rektor UHN juga menyampaikan bahwa kampusnya tengah bersiap menggelar Festival Nomensen, sebuah acara besar yang berlangsung hingga Sabtu mendatang.
Festival ini bertujuan untuk mempromosikan Universitas HKBP Nomensen kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat eksistensinya sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan di Sumatera Utara.
Atas dasar itu, Dr. Richard mengharapkan dukungan dari kepolisian dalam pengamanan jalannya festival, terutama dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan bagi peserta maupun pengunjung.
“Kami sangat berharap adanya bantuan dari pihak kepolisian dalam pengamanan Festival Nomensen.
Selain itu, kami juga ingin memastikan bahwa lingkungan kampus tetap aman dan kondusif, terutama di malam hari ketika masih banyak mahasiswa yang beraktivitas,” ujar Dr. Richard.
