Jika ada pelanggaran prosedur atau tindakan di luar kewenangan yang dilakukan oleh personel kami, maka langkah hukum akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Iptu Anwar Sanusi dalam pernyataannya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi.
Pihak kepolisian, kata dia, siap bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk keluarga korban dan saksi, guna mengungkap fakta yang sebenarnya.
Sementara itu, Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa Polda Sumut turut mengawasi jalannya penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Asahan.
“Kami telah menerima laporan terkait peristiwa ini dan memastikan bahwa Polda Sumut akan memantau serta mengawasi proses penyelidikan.
Jika ditemukan adanya pelanggaran, maka akan diambil tindakan hukum tegas sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Menanti Kejelasan dan Keadilan
Kasus ini telah menarik perhatian publik, terutama masyarakat Sumatera Utara.
Banyak pihak menantikan hasil penyelidikan resmi dari kepolisian dan berharap keadilan dapat ditegakkan.
Masyarakat mendesak agar semua bukti, termasuk rekaman CCTV yang disebutkan pihak kepolisian, benar-benar dipublikasikan guna menjawab berbagai spekulasi yang berkembang.
Selain itu, banyak yang berharap bahwa penyelidikan dilakukan secara independen agar hasilnya benar-benar objektif.
Sementara itu, keluarga Pandu masih berduka atas kehilangan anak mereka.
Mereka berharap kebenaran segera terungkap dan keadilan dapat diberikan bagi Pandu.
Kasus ini masih terus bergulir, dan publik akan terus mengawasi bagaimana pihak berwenang menangani kasus yang menyedot perhatian ini.
Apakah benar Pandu hanya mengalami kecelakaan saat melarikan diri, ataukah ada faktor lain yang menyebabkan kematiannya?
Semua pihak kini menunggu kejelasan dari hasil penyelidikan yang dijanjikan kepolisian.(mps)
