Polhukam

Kasus Viral di Samosir: Dugaan Kecelakaan Tunggal atau Penganiayaan? Polisi Periksa 19 Saksi

×

Kasus Viral di Samosir: Dugaan Kecelakaan Tunggal atau Penganiayaan? Polisi Periksa 19 Saksi

Sebarkan artikel ini

Dalam laporannya, SAHS menyatakan bahwa pada 21 Desember 2024 sekitar pukul 04.30 WIB, ia mendapatkan informasi dari warga yang menemukan istrinya terduduk dalam kondisi lemas sambil memegang kepalanya.

Warga kemudian membawanya ke Rumah Sakit Dr. Hadrianus Sinaga, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Vita Insani di Pematang Siantar.

Setelah siuman, EMN mengaku kepada suaminya bahwa ia telah dianiaya oleh empat orang pria di sekitar usaha pangkas rambut Chael, yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi tempatnya ditemukan warga.

Namun, hasil penyelidikan sementara bertolak belakang dengan klaim EMN.

Dari 19 saksi yang diperiksa, tidak ada satu pun yang melihat langsung insiden penganiayaan seperti yang diceritakan EMN.

Lebih lanjut, pakaian yang dikenakan EMN serta sepeda motornya tidak ditemukan bercak darah suatu hal yang dianggap tidak wajar jika benar terjadi aksi kekerasan di lokasi awal.

Polisi Masih Dalami Kasus, Masyarakat Diminta Tidak Berspekulasi

Menanggapi simpang siurnya informasi mengenai kasus ini, Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, S.I.K., M.H.

Menegaskan bahwa pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dengan profesional dan transparan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.

Penyidikan masih berjalan, dan kami akan mengungkap fakta berdasarkan bukti yang ada.

Jika nantinya ditemukan indikasi tindak pidana, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” jelasnya.

Polres Samosir juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi yang dapat memperkeruh situasi.

Penyidikan terus dilakukan secara menyeluruh, dan setiap perkembangan kasus akan disampaikan secara resmi oleh pihak kepolisian.

Hingga saat ini, belum ada kesimpulan pasti apakah EMN benar-benar menjadi korban penganiayaan atau mengalami kecelakaan tunggal.

Polisi masih bekerja mengumpulkan bukti lebih lanjut, termasuk kemungkinan memeriksa rekaman CCTV atau saksi tambahan yang dapat memberikan informasi lebih akurat terkait peristiwa yang terjadi pada dini hari 21 Desember 2024 tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *