Masyarakat pun menaruh perhatian besar terhadap kasus ini, mengingat sektor energi merupakan salah satu sektor yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional.
Skandal ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai tata kelola minyak di Indonesia, terutama mengenai transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam yang seharusnya menjadi aset negara.
Kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah di PT Pertamina (Persero) menjadi sorotan utama di awal tahun 2025.
Kejaksaan Agung bergerak cepat dengan memeriksa tiga saksi kunci serta tujuh tersangka guna memperkuat bukti dalam penyelidikan.
Dengan potensi kerugian negara mencapai hampir Rp200 triliun, publik berharap kasus ini dapat diusut hingga tuntas.
Dan para pelaku yang terbukti bersalah dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Kejaksaan Agung berjanji akan terus mengungkap fakta-fakta terkait skandal ini dan memastikan bahwa sistem tata kelola energi di Indonesia bisa lebih transparan dan akuntabel di masa mendatang.(Kapuspenkum Kejagung)
