METROSERGAI.COM, TEBING TINGGI – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara, H. Emil Sofyan, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan atas penerbitan bukunya yang berjudul “Meretas Jalan Sejarah: Catatan Pilkada 2024.”
Buku tersebut menjadi dokumentasi penting atas pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Tebing Tinggi, yang tidak hanya mengulas aspek teknis, tetapi juga dinamika sosial dan politik yang menyertainya.
Dalam keterangannya, Emil menyampaikan bahwa buku tersebut merupakan catatan pribadi selama dirinya memimpin tahapan Pilkada 2024. Ia menekankan pentingnya dokumentasi semacam ini, tidak hanya sebagai arsip kelembagaan, tetapi juga sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada publik.
“Pilkada bukan sekadar ajang politik lima tahunan, melainkan proses pembelajaran kolektif bagi kita semua. Melalui buku ini, kami ingin menghadirkan jejak sejarah yang bisa menjadi bahan refleksi dan inspirasi ke depan,” ungkapnya.
Apresiasi terhadap penerbitan buku ini disampaikan oleh Direktur Electoral Democracy Studies (EDS), Marwan M. Din. Ia menilai langkah Emil Sofyan sebagai contoh baik dalam mendokumentasikan proses demokrasi secara terbuka dan jujur, sekaligus sebagai ruang refleksi bersama atas perjalanan demokrasi lokal.
“Ini bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga narasi demokrasi lokal yang perlu dibaca oleh seluruh penyelenggara pemilu di Indonesia. Buku ini adalah karya intelektual yang patut mendapatkan apresiasi tinggi,” ujar Marwan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa buku tersebut memiliki nilai strategis, baik secara akademik maupun praktis, dalam memahami kompleksitas pelaksanaan pilkada. Ia menyoroti bagaimana penyelenggara pemilu bekerja di tengah tekanan dan keterbatasan, serta pentingnya memperkuat komitmen terhadap pemilu yang inklusif dan berkualitas.
“Meretas Jalan Sejarah” membahas berbagai aspek penting dalam Pilkada 2024, mulai dari tahapan pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, manajemen konflik, hingga partisipasi masyarakat. Buku ini juga memuat testimoni dari penyelenggara pemilu tingkat bawah, tokoh masyarakat, hingga pemilih pemula.
Peluncuran resmi buku tersebut dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat, sekaligus dirangkai dengan sesi diskusi publik untuk mendalami isi dan pesan yang ingin disampaikan melalui buku tersebut.
Dengan penerbitan buku ini, Emil Sofyan menunjukkan bahwa peran KPU tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam membangun literasi dan budaya demokrasi yang sehat di tengah masyarakat.(win)