“Saat ini jumlah ASN di lingkungan Pemprov Sumut mencapai 24.411 orang, terdiri atas 20.897 ASN dan 3.514 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pengembangan serta peningkatan kompetensi mereka menjadi tanggung jawab Bapeg Sumut,” jelasnya.
Dalam penerapan manajemen talenta, Pemprov Sumut juga telah membentuk Komite Talenta dan Tim Kerja Manajemen Talenta melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur, yang akan mengawal pelaksanaannya.
Langkah berikutnya adalah melakukan pemetaan potensi dan kompetensi ASN melalui asesmen untuk menentukan posisi yang paling sesuai dengan kemampuan masing-masing.
“Komite Talenta akan menilai potensi ASN yang layak menduduki jabatan tertentu, dan hasilnya akan diajukan kepada Gubernur,” tambahnya.
Tolang berharap sistem ini dapat diterapkan secara merata di seluruh daerah di Sumut. Ia menegaskan, peluang penerapan manajemen talenta di Sumut sangat besar karena belum banyak daerah di Indonesia yang mengimplementasikannya secara penuh.
“Provinsi Sumut telah memperoleh akreditasi A untuk Unit Assessment Center, sehingga kini mampu melaksanakan asesmen secara mandiri tanpa bergantung pada pihak luar. Ke depan, pemerintah kabupaten/kota juga bisa memanfaatkan unit asesmen ini,” pungkasnya.
Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution beberapa waktu lalu mengungkapkan, manajemen talenta ASN yang menggunakan sistem merit akan mempermudah evaluasi pada ASN untuk mengisi jabatan tertentu.
“Lewat sistem ini, mengangkat, merotasi, promosi tidak perlu lagi lelang-lelang karena Manajemen Talenta ASN menggunakan sistem merit, jadi yang punya kinjera bagus bisa promosi tanpa lelang, atau yang daerah bisa ke provinsi, provinsi ke daerah semua berdasarkan kinerja,” kata Gubernur Bobby Nasution.
Menurutnya sistem ini juga akan mempersempit peluang jual-beli jabatan. Oleh karena itu, Bobby Nasution berharap 33 kabupaten/kota dan Pemprov Sumut segera menerapkan sistem ini.
“Sistem ini akan membuat ASN kita lebih progresif lagi, yang daerah punya cita-cita ke provinsi jangan cari backingan, kenalan yang ngatur jabatan karena semua dinilai dari skor, kinerja bapak/ibu semua, dilihat dari reportnya,” kata Bobby.***












