SEIBAMBAN – METROSERGAI.com – Langit pagi yang cerah di SD Negeri 106453 Sukadamai, Kecamatan Sei Bamban, menjadi saksi.
Dimulainya sebuah langkah besar dalam membentuk generasi religius dan berakhlak mulia di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Di tengah antusiasme para guru, siswa, dan tokoh masyarakat, Wakil Bupati Sergai, H. Adlin Tambunan.
Hadir langsung untuk meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Musala Fathul Ilmi 54 musala sekolah yang akan menjadi pusat kegiatan spiritual bagi para siswa.
Pembangunan musala ini bukan sekadar proyek fisik.
Ia merupakan bagian dari gerakan yang lebih besar dan bermakna,Gerakan Seratus Musala Sekolah atau disingkat GESER MUSE.
Program ini digagas oleh Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Sergai sebagai wujud kepedulian para pendidik terhadap pembinaan karakter dan nilai-nilai keagamaan di lingkungan sekolah.
Dalam sambutannya, Wabup Adlin menyampaikan apresiasi mendalam terhadap semangat AGPAII dan seluruh insan pendidikan yang terlibat.
“Saya sungguh mengapresiasi inisiatif ini.
GESER MUSE bukan hanya tentang membangun musala, tapi tentang menanamkan nilai-nilai luhur dalam jiwa anak-anak kita sejak dini,” tuturnya penuh semangat.
Menurut Adlin, kehadiran musala di lingkungan sekolah memegang peranan penting dalam proses pendidikan yang menyeluruh.
Ia bukan hanya tempat untuk beribadah, tetapi juga menjadi ruang pembinaan spiritual, pembelajaran moral, serta tempat membangun kedekatan siswa dengan nilai-nilai agama.
“Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu pengetahuan, tetapi juga ladang untuk menanamkan etika, adab, dan rasa tanggung jawab sosial.
Melalui musala, anak-anak dapat belajar memahami pentingnya berakhlak mulia, disiplin, serta membangun hubungan yang harmonis dengan sesama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wabup Adlin menjelaskan bahwa program GESER MUSE selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Sergai yang Mantab Mandiri, Tangguh, dan Berkelanjutan.
Pembangunan daerah yang ideal, menurutnya, tidak hanya diukur dari infrastruktur dan ekonomi, namun juga dari kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, dan beriman.
