METROSERGAI.com – Terletak hanya beberapa kilometer dari jantung Kota Banda Aceh.
Pantai Ulee Lheue menyimpan sejuta pesona yang mampu menghipnotis siapa saja yang menginjakkan kaki di sana.
Dengan jarak tempuh sekitar 10 hingga 15 menit dari pusat kota, pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit baik bagi warga lokal maupun para pelancong dari luar daerah.
Ulee Lheue bukanlah pantai biasa.
Ia menyuguhkan panorama laut yang luas dengan latar belakang pegunungan yang megah, menciptakan perpaduan lanskap yang menenangkan mata dan jiwa.
Pasir hitamnya yang khas serta deburan ombak yang relatif tenang membuat tempat ini ideal untuk berbagai aktivitas santai.
Dari berenang, bermain pasir, hingga sekadar duduk-duduk menikmati semilir angin laut semuanya bisa dilakukan tanpa terburu-buru, dalam suasana yang tenang dan bersahabat.
Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para pengunjung adalah saat matahari mulai tenggelam di cakrawala.
Langit Ulee Lheue berubah menjadi kanvas alam yang memamerkan gradasi warna oranye, merah muda, dan ungu yang memukau.
Tak heran, banyak yang datang khusus untuk menyaksikan senja di sini, mengabadikannya dalam foto atau hanya sekadar menikmatinya dalam diam.
Pantai ini juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang yang membuat kunjungan semakin nyaman.
Tersedia area parkir yang luas, musala bagi yang ingin menunaikan ibadah, kamar mandi, serta pondok-pondok kecil untuk beristirahat.
Keberadaan pusat kuliner di sekitar pantai juga menjadi daya tarik tersendiri.
Aneka sajian khas Aceh seperti mi kuah telur mata sapi, kentang goreng, hingga bakso goreng tersedia dengan harga yang ramah di kantong.
Tak perlu khawatir soal biaya, karena Pantai Ulee Lheue terbuka untuk umum tanpa tiket masuk.
Pengunjung hanya dikenai biaya parkir yang sangat terjangkau, sekitar Rp2.000 per kendaraan.
Akses menuju pantai ini pun sangat mudah, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi daring yang banyak tersedia di Banda Aceh.
Dengan segala kelebihannya, Pantai Ulee Lheue bukan hanya sekadar tempat pelarian dari penatnya rutinitas harian.
