2. Jl. Merdeka, Tiga Raja (Simalungun), padat sepanjang 1,8 kilometer menuju kawasan wisata Danau Toba di Parapat.
3. Jl. Ahmad Yani, Air Batu (Asahan), mengalami antrian sepanjang 1 kilometer.
4. Jl. Lintas Sumatra, Aek Ledong (Labura), macet sepanjang 4,6 kilometer akibat penyempitan jalan.
5. Jl. Jamin Ginting, Doulu (Tanah Karo), menjadi titik kemacetan terparah, meningkat dari 2,6 kilometer menjadi 6,5 kilometer disebabkan parkir sembarangan.
Menghadapi kondisi ini, petugas terus melakukan berbagai upaya rekayasa lalu lintas serta pengaturan manual guna memastikan kelancaran perjalanan masyarakat yang hendak berlibur.
Kombes Firman mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar dan mematuhi arahan petugas demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
“Kelancaran arus mudik dan balik adalah tanggung jawab kita bersama.
Mari jaga ketertiban dan keselamatan, baik di jalan maupun di lingkungan masing-masing,” tutupnya.
Operasi Ketupat Toba 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi antara aparat dan masyarakat mampu menciptakan suasana aman, nyaman, dan tertib selama momentum besar seperti Idulfitri.
Ke depan, upaya seperti ini diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk menjaga Sumatera Utara sebagai wilayah yang kondusif dan ramah bagi semua pihak.(mps)
