Selain itu, ia menekankan pentingnya pengembangan desa mandiri sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Bang Wiwik juga menggarisbawahi bahwa petani Sergai terus diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
“Kami fokus pada peningkatan nilai jual hasil pertanian serta pengembangan desa mandiri.
Ini adalah upaya kami untuk memastikan kesejahteraan petani dan masyarakat di pedesaan dapat terwujud,” tambahnya.
Isu Strategis yang Dibahas
Rakor ini membahas sejumlah isu penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional, seperti:
Peningkatan produksi pertanian untuk mencapai swasembada pangan.
Pengelolaan dan perbaikan sistem irigasi sebagai fondasi utama.
Distribusi pupuk yang merata dan tepat sasaran.
Pengembangan desa mandiri untuk memberdayakan masyarakat pedesaan.
Peserta Rakor yang Komprehensif
Acara ini tidak hanya melibatkan para menteri, tetapi juga dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.
Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni, seluruh bupati dan wali kota se-Sumut, unsur Forkopimda Sumut, serta perwakilan BUMN dan BUMD.
Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan kebijakan pangan yang terintegrasi.
Harapan untuk Masa Depan Pertanian Sumut
Dengan adanya Rakor ini, diharapkan daerah-daerah seperti Sergai dapat terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat.
Dukungan terhadap pembangunan infrastruktur irigasi, distribusi pupuk, dan pengembangan desa mandiri menjadi kunci keberhasilan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kabupaten Sergai, yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi pertanian terbesar di Sumut, kini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam memaksimalkan sektor agraris untuk mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Rakor ini menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan langkah penting untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam hal pangan.(Media Center Sergai/Rini RY)(***)
