Keputusan Keluarga Menolak Autopsi
Setelah jasad Muhammad Al Fadli ditemukan, pihak kepolisian berencana melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
Namun, pihak keluarga, terutama nenek korban, menolak autopsi dan menganggap kejadian ini sebagai kecelakaan atau takdir.
Sebagai bentuk resmi penolakan, keluarga juga menandatangani surat pernyataan yang disaksikan oleh pihak berwenang.
PS. Kasi Humas Polres Sergai, IPTU Zulfan Ahmadi, SH, MH, dalam keterangannya menyebutkan bahwa kepolisian menghormati keputusan keluarga dan tidak akan melanjutkan proses autopsi sesuai permintaan mereka.
Pihak yang Terlibat dalam Pencarian
Pencarian dan evakuasi korban melibatkan berbagai pihak, di antaranya:
1. AKP Andi Sujendral, SH, MH – Kapolsek Firdaus
2. Kapten Arm. M. S. Damanik – Danramil 10 Sei Rampah
3. Dra. Fitrianti, M.Si – Camat Sei Rampah
4. Ipda M. P. Ritonga – Kanit Sabhara
5. Aiptu J. Sirait – KA SPK dan anggota
6. Aipda Dedi Kurniawan – Bhabinkamtibmas
7. Sertu Samidi – Babinsa
8. Rudiansyah Putra – Sekdes Silau Rakyat
9. Sahrul Daulay – Kadus 1 Penjemuran
10. Ahmad Berkati – Kadus 2 Duren Rejo
11. Gultom – Kabid BPBD Sergai beserta anggota
12. Warga masyarakat Dusun 1 dan 2 Desa Silau Rakyat
Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan warga sekitar.
Muhammad Al Fadli, yang sejak kecil telah kehilangan orang tuanya dan tinggal bersama neneknya, dikenal sebagai sosok pemuda yang baik di lingkungan sekitar.
Meski keluarga telah menganggapnya sebagai musibah, banyak pihak berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Pihak kepolisian dan pemerintah desa pun mengimbau warga untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan tertentu.(humas polres sergai)