MEDAN – METROSERGAI.com – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan pengamanan di jalur wisata yang menjadi favorit wisatawan selama libur Lebaran 2025.
Dua destinasi utama, yakni Berastagi dan Danau Toba, menjadi prioritas utama dalam upaya memastikan kelancaran dan keamanan arus lalu lintas bagi para pelancong.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menginstruksikan seluruh jajaran lalu lintas untuk memaksimalkan pelayanan di jalur utama.
Beliau menegaskan bahwa peningkatan pengamanan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan perjalanan wisata saat libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
“Kami telah memberikan arahan kepada seluruh personel untuk mengoptimalkan pengamanan, terutama di jalur utama menuju kawasan wisata seperti Danau Toba dan Berastagi.
Keamanan serta kelancaran arus lalu lintas menjadi prioritas utama kami,” ujar Kapolda pada Kamis (3/4/2025).
Sebagai langkah konkret, Polda Sumut memperkuat pengamanan dengan menambah personel di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Untuk jalur menuju Danau Toba, tambahan personel dari Polres Simalungun dan Polres Siantar diterjunkan guna memastikan arus kendaraan tetap lancar.
Sementara itu, jalur menuju Berastagi akan lebih diawasi oleh personel dari Polres Tanah Karo dan Polres Dairi untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan serta menjaga ketertiban lalu lintas.
Dukungan Operasi Ketupat Toba 2025
Peningkatan pengamanan ini merupakan bagian dari Operasi Ketupat Toba 2025 yang berlangsung mulai 26 Maret hingga 8 April 2025.
Operasi ini melibatkan sebanyak 12.104 personel yang terdiri dari 9.453 personel Polda Sumut serta 3.651 personel dari instansi terkait lainnya.
Seluruh personel ditempatkan di berbagai titik strategis guna memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat selama libur Lebaran.
Tidak hanya itu, Polda Sumut juga mendirikan sebanyak 163 pos pengamanan yang tersebar di berbagai lokasi penting.
Pos ini terdiri dari 83 pos pengamanan, 66 pos pelayanan, dan 14 pos terpadu yang berfungsi untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, termasuk bantuan informasi, pertolongan medis, serta koordinasi lalu lintas.
