Deli Serdang – METROSERGAI.cm – Idul Fitri adalah momen yang paling dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Hari kemenangan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan, dan merayakan kebersamaan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Namun, di balik keceriaan masyarakat dalam menyambut hari raya, ada sosok-sosok yang rela mengorbankan kebersamaan mereka demi tugas mulia: anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban, Polri senantiasa hadir di setiap perayaan besar keagamaan, termasuk Idul Fitri.
Tidak hanya menjaga keamanan, mereka juga bertugas mengatur lalu lintas di jalur mudik, membantu korban kecelakaan, serta memastikan kenyamanan masyarakat selama perjalanan pulang kampung.
Dedikasi ini menjadi cerminan dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.
Sejalan dengan hal tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Ummahatul Mukminin Batangkuis, Zulfan Nababan, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Polri dalam melindungi masyarakat.
Menurutnya, tugas yang diemban oleh para Bhayangkara bukanlah perkara mudah, melainkan sebuah bentuk pengabdian yang luar biasa.
“Polri selalu hadir dalam berbagai situasi, mulai dari penanganan bencana alam, pengaturan lalu lintas saat mudik, hingga pengamanan perayaan besar keagamaan.
Mereka mengorbankan kenyamanan pribadi demi memastikan masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dengan aman dan tenteram,” ujar Zulfan Nababan.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa para anggota Polri yang bertugas di lapangan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca yang tidak menentu hingga risiko keselamatan saat menjalankan tugas.
Namun, semua itu dijalani dengan penuh keikhlasan demi mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat.
Tidak jarang, dalam menjalankan tugasnya, anggota Polri harus berpisah dari keluarga di hari yang fitri.
Sementara masyarakat berkumpul dan menikmati momen bahagia bersama orang-orang terdekat, para Bhayangkara tetap bersiaga di pos-pos pengamanan.
