JAKARTA – METROSERGAI.com – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan sikap tegasnya terhadap para pelaku yang terbukti merugikan masyarakat dalam skandal minyak goreng MinyaKita.
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (12/3), Presiden menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang kebal hukum.
Terutama jika terbukti melakukan tindakan yang merugikan rakyat banyak.
Pernyataan keras ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, usai bertemu dengan Presiden.
Menurutnya, Prabowo sangat geram mengetahui adanya praktik kecurangan yang dilakukan oleh produsen MinyaKita.
“Ya gimana, masak nggak marah? Rakyat banyak yang dirugikan.
Yang marah itu bukan cuma Presiden, kita semua juga marah,” ujar Sudaryono, menekankan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dalam kasus ini.
Skandal MinyaKita: Mengurangi Isi Demi Keuntungan?
Kasus ini pertama kali mencuat setelah Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak di Pasar Gede Solo, Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa (11/3).
Dalam sidaknya, ia menemukan fakta mengejutkan: minyak goreng MinyaKita yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya berisi sekitar 750-800 mililiter.
Temuan ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Tidak hanya merugikan masyarakat, praktik ini juga dianggap sebagai bentuk penipuan yang harus ditindak tegas.
“Ini benar-benar merugikan rakyat.
Tidak boleh ada yang bermain-main dengan kepentingan rakyat,” tegas Sudaryono, mengutip pernyataan Presiden Prabowo.
Instruksi Tegas: Tak Ada yang Kebal Hukum!
Menanggapi skandal ini, Presiden Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa lolos dari jerat hukum.
Ia menegaskan bahwa pelanggaran seperti ini harus mendapatkan hukuman setimpal agar tidak ada lagi yang berani melakukan tindakan serupa di masa depan.
“Siapa pun yang melanggar hukum, apalagi merugikan rakyat banyak, akan kita tindak dengan tegas,” ujar Sudaryono menirukan pesan Presiden.
Tak hanya itu, Prabowo juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang berupaya mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat.
