Walaupun isi lengkap diskusi tersebut tidak diungkap ke publik, kehadiran sejumlah pejabat tinggi Indonesia mengindikasikan bahwa topik pertahanan menjadi fokus utama.
Turut hadir dalam pertemuan ini adalah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir, serta Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari.
Dengan komposisi pejabat yang hadir, besar kemungkinan diskusi mencakup penguatan kerja sama alutsista, strategi pertahanan kawasan, serta peningkatan hubungan intelijen antara Indonesia dan Rusia.
Santap Siang di Presidential Lounge
Setelah pertemuan bilateral selesai, Prabowo menjamu Sergei Shoigu dengan santap siang bersama di Presidential Lounge, Istana Negara.
Momen ini menjadi ajang bagi kedua pemimpin untuk berbincang lebih santai sambil menikmati hidangan khas Indonesia.
Walaupun kunjungan Shoigu ke Indonesia berlangsung singkat, pertemuan ini memiliki arti penting dalam memperkokoh hubungan kedua negara.
Indonesia dan Rusia selama ini telah menjalin kerja sama erat, terutama di sektor pertahanan, dengan berbagai pengadaan alutsista dan pelatihan militer bersama.
Dengan semakin kompleksnya dinamika geopolitik global, hubungan strategis antara Indonesia dan Rusia berpotensi terus berkembang.
Apakah pertemuan ini akan membawa kerja sama baru dalam bidang pertahanan atau bahkan sektor lainnya? Hanya waktu yang akan menjawab.
Namun yang pasti, kunjungan ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjaga kemitraan kuat dengan Rusia di tengah perubahan global yang dinamis.(TMP)