Lifestyle

Program Ketapang di Dusun 5 Desa Bengkel: Pekarangan Bergizi untuk Kesejahteraan Masyarakat

×

Program Ketapang di Dusun 5 Desa Bengkel: Pekarangan Bergizi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sebarkan artikel ini

PERBAUNGAN – METROSERGAI.com – Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan gizi seimbang.

Dusun 5 Desa Bengkel telah mengambil langkah inovatif dengan menerapkan Program Ketapang (Pekarangan Bergizi).

Program ini berfokus pada pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan bergizi, yang tidak hanya mendukung kebutuhan gizi keluarga tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Salah satu warga yang aktif dalam program ini adalah Pak Wanto, seorang tokoh masyarakat yang berperan penting dalam menggerakkan warga untuk ikut serta dalam program ini.

Transformasi Pekarangan Menjadi Sumber Pangan

Seperti banyak desa di Indonesia, masyarakat Dusun 5 Desa Bengkel memiliki pekarangan rumah yang sebelumnya kurang dimanfaatkan secara optimal.

Dengan adanya Program Ketapang, pekarangan yang dulunya kosong atau hanya ditanami tanaman hias kini berubah menjadi kebun produktif yang menghasilkan berbagai jenis tanaman bergizi.

Pak Wanto, sebagai salah satu pelopor di desa ini, mengubah pekarangannya menjadi contoh kebun yang subur dan penuh dengan tanaman seperti bayam, kangkung, cabai, tomat, terong, serta berbagai jenis tanaman obat keluarga (TOGA) seperti jahe dan kunyit.

Inisiatifnya menginspirasi warga lain untuk mengikuti jejaknya, menciptakan lingkungan yang hijau dan produktif di sepanjang desa.

Dampak Positif bagi Masyarakat

Program ini membawa banyak manfaat bagi warga Dusun 5, di antaranya:

1. Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga
Dengan menanam sendiri sayur-sayuran dan rempah-rempah, masyarakat tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasar.

Mereka memiliki akses langsung ke makanan sehat dan bergizi, yang tentunya berdampak positif bagi kesehatan keluarga.

2. Menghemat Pengeluaran Rumah Tangga
Harga bahan pangan yang terus meningkat menjadi tantangan bagi banyak keluarga.

Dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam kebutuhan sehari-hari, warga dapat menghemat pengeluaran untuk belanja sayur dan bumbu dapur.

3. Mendukung Kemandirian dan Perekonomian Lokal
Selain mencukupi kebutuhan sendiri, beberapa warga mulai menjual hasil panen mereka ke pasar lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *