Untuk memastikan kecukupan gizi, proses perancangan menu diawasi langsung oleh ahli gizi yang berkompeten.
“Kami melibatkan ahli gizi untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar memenuhi kebutuhan nutrisi penerima manfaat.
Semua proses, mulai dari pengolahan hingga penyajian, dijalankan dengan standar kebersihan yang tinggi,” tambahnya.
Para karyawan yang bekerja di dapur diwajibkan menggunakan perlengkapan kebersihan seperti hair net, masker, sarung tangan, dan sepatu boots.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas makanan agar tetap higienis dan aman dikonsumsi.
Dukungan untuk Pedagang Lokal
Program makan bergizi gratis ini juga memberikan manfaat besar kepada pedagang kecil di sekitar wilayah Gagaksipat.
Dengan menjadikan mereka sebagai pemasok bahan baku, program ini mendorong peningkatan pendapatan dan keberlangsungan usaha mikro.
“Ketika kami membeli bahan baku dari pedagang lokal, roda ekonomi di tingkat bawah ikut berputar.
Program ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Sugiri.
Program makan bergizi gratis ini merupakan salah satu wujud nyata dari kepedulian pemerintah terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto, sebagai penggagas program, mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Prabowo yang telah menghadirkan program ini.
Tidak hanya anak-anak yang mendapatkan manfaatnya, tetapi juga masyarakat luas yang terlibat di dalamnya,” kata Sugiri dengan penuh haru.
Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Selain memperbaiki kualitas hidup penerima manfaat, program ini juga menjadi langkah strategis dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat lokal.
Melalui program makan bergizi gratis ini, Boyolali kini menjadi contoh bagaimana sebuah program sosial bisa memberikan dampak yang luas, tidak hanya di bidang kesehatan tetapi juga di sektor ekonomi.
