5. Bistik daging siap disajikan.
Hangatkan suasana rumah dengan sepiring bistik dan sepenuh hati.
Namun di balik semua langkah dan takaran di atas, ada satu hal yang tak bisa diukur dalam sendok atau gram sentuhan hati seorang ibu.
Tak jarang kita lupa, bahwa kelezatan sejati tak melulu berasal dari resep sempurna, melainkan dari keikhlasan, kesabaran, dan doa yang menyertainya di setiap masakan.
Mamak mungkin tak pernah belajar di sekolah kuliner.
Tapi dari tangannya, lahir masakan yang bisa menyembuhkan lelah, menghangatkan hati, dan membuat kita rindu rumah.
Maka tak heran jika kita berkata, “Mau sepersis apa pun bumbunya, rasanya tetap beda sama masakan mamak.”
Akhirnya, kita pun sadar, bahwa dalam masak-memasak, ada hal yang lebih tinggi dari keahlian, yaitu tawakal.
Karena pada akhirnya, seperti yang sering mamak bisikkan,
“Yakinlah, hanya Allah yang membuat masakan kita jadi enak, bukan kita atau resepnya.(fb.rmk)