“Tidak elok kalau kita hanya menilai subjektif. Prestasi dan keberhasilan Polri jangan diabaikan hanya karena kesalahan segelintir oknum,” tegasnya.
Ia juga menyoroti posisi polisi yang kerap menanggung beban kegagalan komunikasi politik.
Dalam berbagai aksi, polisi menjadi tameng di garis depan, sementara pejabat publik yang seharusnya bertanggung jawab justru menghindar.
Meski begitu, Kyai Khambali tidak menutup mata bahwa ruang perbaikan tetap ada. Ia mendorong agar nilai-nilai hak asasi manusia dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan kepolisian, serta dilakukan penguatan pengawasan secara menyeluruh.
“Ingat, reformasi Polri bukan solusi. Yang dibutuhkan adalah pembenahan internal, penguatan fungsi, dan peningkatan kualitas aparat,” pungkas Kyai Khambali, yang juga dikenal sebagai Inisiator InsanPreneur sekaligus Ketua Forum Kyai Tahlil.(mps)
