MEDAN I METROSERGAI.com – RS Bhayangkara Tingkat II Medan meluncurkan sebuah proyek perubahan strategis bertajuk “Penguatan Layanan Visum et Repertum dalam Implementasi Asta Cita Perlindungan Perempuan dan Anak.”
Program ini menjadi bagian dari dukungan nyata terhadap prioritas nasional di bidang perlindungan perempuan dan anak sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden serta RPJMN.
Kasubbid Yanmeddokpol RS Bhayangkara TK II Medan, dr. Evi Melva Frida Manurung, M.K.M., menegaskan pentingnya visum et repertum (VeR) sebagai alat bukti utama dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Menurutnya, hingga kini masih terdapat sejumlah tantangan, mulai dari keterbatasan SDM, belum optimalnya standar layanan, hingga lemahnya sistem administrasi.
“Melalui proyek perubahan ini, kami memperkuat layanan VeR dengan menghadirkan SOP Plus, pelatihan SDM, serta sistem digital monitoring terintegrasi.
Langkah ini kami rancang agar layanan menjadi lebih cepat, akurat, dan ramah bagi korban,” jelas dr. Evi.
Sejak resmi berjalan pada 19 Agustus hingga 8 September 2025, berbagai langkah strategis telah dilakukan.
Di antaranya pembentukan gugus tugas penguatan layanan VeR, penyusunan kerja sama lintas sektor bersama Unit PPA Polri, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A).
Serta LPSK, revitalisasi SOP, hingga penyusunan modul pelatihan VeR + Trauma Informed Care bagi 20 tenaga inti.
Selain itu, RS Bhayangkara juga membangun dashboard digital monitoring untuk memantau kinerja layanan secara real time.
Hasil implementasi ini menunjukkan peningkatan signifikan.
Kecepatan dan akurasi pelaporan VeR meningkat hingga 40 persen, transparansi layanan semakin terjaga.
Serta menumbuhkan kembali kepercayaan publik terhadap Polri dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Harapan kami, RS Bhayangkara TK II Medan dapat menjadi center of excellence layanan VeR ramah perempuan dan anak di tingkat nasional.
Inisiatif ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi kelompok rentan dan memastikan keadilan sosial bagi semua,” tutup dr. Evi.(mps)