Serta isu-isu masa depan seperti regulasi artificial intelligence (AI), perubahan iklim, dan kesehatan global pasca pandemi.
Sebagai negara yang baru bergabung, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam membentuk arsitektur global yang lebih adil dan inklusif.
Kehadiran Presiden Prabowo dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Indonesia siap untuk memainkan peran strategis bersama negara-negara besar dalam format BRICS.
Pemimpin Negara Baru Lengkapi Barisan BRICS
Selain Prabowo Subianto, sejumlah pemimpin dari negara anggota baru BRICS juga turut hadir dalam forum ini.
Mereka di antaranya adalah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Putra Mahkota Abu Dhabi Khalid bin Mohammed bin Zayed, serta Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi.
Kehadiran para pemimpin negara anggota baru ini memperkuat posisi BRICS sebagai kelompok negara berkembang yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian dan politik global.
Mereka bergabung dengan negara-negara pendiri BRICS yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Dengan dinamika geopolitik yang terus berkembang dan tantangan global yang semakin kompleks.
Keikutsertaan Indonesia dan negara-negara baru lainnya diharapkan mampu memperkuat posisi BRICS sebagai kekuatan alternatif dunia yang memperjuangkan tatanan internasional yang lebih seimbang.(tmp)
