Kesehatan

Seblak: Lezatnya Menggoda, Tapi Waspadai Kolesterol Jahat Mengintai

×

Seblak: Lezatnya Menggoda, Tapi Waspadai Kolesterol Jahat Mengintai

Sebarkan artikel ini

METROSERGAI.com – Seblak, salah satu kuliner khas Bandung yang kini digemari di berbagai daerah Indonesia, dikenal dengan cita rasanya yang pedas, gurih, dan kaya rempah.

Tekstur kerupuk yang kenyal setelah direndam dan dimasak dengan bumbu cabai, kencur, serta beragam topping membuat seblak menjadi comfort food bagi banyak orang terutama pencinta makanan pedas.

Namun, di balik kenikmatannya yang menggoda, seblak ternyata bisa menjadi pemicu meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Terutama jika dikonsumsi secara berlebihan tanpa memperhatikan kandungan gizinya.

Mengapa Seblak Bisa Memicu Kolesterol Jahat?

1. Kerupuk Basah yang Digoreng atau Direndam Minyak
Kerupuk adalah bahan utama seblak.

Biasanya, kerupuk direndam dalam air panas sebelum dimasak.

Namun dalam banyak versi, kerupuk juga digoreng terlebih dahulu atau dimasak dengan minyak berlebihan.

Penggunaan minyak goreng, apalagi yang sudah dipakai berulang kali, bisa menyebabkan timbulnya lemak trans yang berdampak buruk pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.

2. Topping Berlemak dan Olahan
Seblak sering kali disajikan dengan tambahan topping seperti sosis, bakso, ceker ayam, dan bahkan jeroan.

Meskipun menambah kelezatan, bahan-bahan ini tergolong tinggi lemak jenuh dan kolesterol.

Konsumsi berlebihan tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah.

3. Minyak dan Garam Berlebih
Proses memasak seblak biasanya menggunakan minyak dalam jumlah cukup banyak.

Selain itu, bumbu instan atau kaldu yang ditambahkan juga mengandung natrium tinggi.

Kombinasi ini dapat memperburuk kondisi metabolisme tubuh jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat lainnya.

4. Sensasi Pedas yang Menyesatkan
Rasa pedas dari cabai memang bisa meningkatkan nafsu makan dan memberikan sensasi menyenangkan.

Namun, pedas berlebihan juga bisa menyebabkan iritasi pada lambung dan pencernaan.

Tidak jarang, orang yang makan seblak pedas jadi cenderung mengonsumsi lebih banyak nasi atau minuman manis untuk menetralkan rasa pedas yang justru menambah asupan kalori dan gula.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *