“Memang ada surat pemberitahuan aksi dari para kepala desa. Tapi mereka tidak jadi datang ke Kejari Sergai. Yang kami dengar, pembatalan itu diduga karena adanya dugaan pemerasan oleh oknum yang mengatasnamakan aliansi tertentu. Informasi lengkapnya kami belum dapat,” ujar Afif.
Sementara itu, Kades Sei Rejo, Muliono, yang tercatat sebagai penanggung jawab aksi dan Kordinator Lapangan, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Senin (7/7/2025) pukul 15.19 WIB, tidak memberikan respons terkait pembatalan aksi dan isu pemerasan tersebut.
Hal serupa juga terjadi saat wartawan mencoba menghubungi Kades Mangga Dua, Budi Santoso, pada pukul 15.21 WIB. Hingga waktu tersebut, yang bersangkutan juga belum merespons pesan maupun panggilan terkait rencana aksi bertema “Tolak Pemerasan Oknum Mengatasnamakan Aliansi”.
Dengan dibatalkannya aksi ini tanpa penjelasan resmi, publik pun kini menanti kejelasan lebih lanjut mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik dinamika antara kepala desa, warga, dan dugaan praktik tidak sehat yang menjadi perbincangan hangat di Serdang Bedagai.(win)