Sri Mulyani menilai pendekatan Trump lebih bersifat transaksional daripada strategis, seolah menempatkan perdagangan internasional hanya sebagai permainan untung-rugi semata.
Ia menyindir bahwa langkah seperti itu jauh dari prinsip ekonomi yang berbasis data dan kajian.
“Itu artinya saya tidak ingin tergantung atau beli kepada orang lain lebih banyak dari apa yang saya bisa jual kepada orang lain.
It is purely transactional, tidak ada landasan ilmu ekonominya,” tegasnya.
Menjaga Optimisme di Tengah Tantangan Global
Pernyataan Sri Mulyani mencerminkan upaya pemerintah Indonesia untuk tetap menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Dengan terus mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan pengelolaan anggaran yang bijaksana, Sri Mulyani ingin meyakinkan publik bahwa Indonesia berada di jalur fiskal yang sehat.
Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal kuat bagi pelaku pasar dan investor bahwa Indonesia tetap menjadi negara dengan manajemen keuangan negara yang kredibel.
Bahkan saat tantangan geopolitik dan ekonomi global terus bergulir.(tmp)