Sementara itu, kisah haru juga datang dari Nek Nur’aini (64), seorang janda tua yang tinggal seorang diri di Dusun 9.
Rumahnya juga terendam air, dan untuk makan sehari-hari, ia bergantung pada belas kasih tetangga.
“Rumah saya banjir, saya tinggal sendiri. Kalau makan, diberi tetangga. Saya mohon, bantulah saya dengan memberikan sembako,” ucapnya sambil menitikkan air mata.
Kini, masyarakat Dusun 9 Desa Firdaus hanya bisa berharap uluran tangan dari pemerintah daerah maupun pihak dermawan.
Mereka ingin segera terbebas dari banjir yang tak hanya merendam rumah, tapi juga menenggelamkan harapan di tengah kesulitan hidup.(edwin)