Sementara itu, sang istri, HP, juga telah memberikan klarifikasinya.
Ia menyatakan mengetahui adanya pemberitaan tersebut namun memilih untuk tidak mempermasalahkannya.
Ia tetap memberikan dukungan moral kepada suaminya untuk terus bekerja dan menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum.
Menariknya, foto-foto yang digunakan sebagai “bukti” dalam unggahan Facebook tersebut ternyata merupakan foto lama.
Hal ini mengindikasikan adanya upaya penyebaran informasi menyesatkan yang dapat merusak reputasi pribadi dan institusi.
Sebagai langkah lanjutan, Polres Labusel menyatakan akan memanggil Putri Tanjung untuk dimintai keterangan dan klarifikasi atas narasi yang telah dipublikasikan dan menjadi dasar pemberitaan media online.
Penyidik ingin memastikan motif dan latar belakang penyebaran informasi yang ternyata tidak terbukti itu.
“Kesimpulan dari hasil penyelidikan kami adalah bahwa tudingan tersebut tidak benar.
Tes urine menunjukkan hasil negatif, dan keterangan dari pihak-pihak terkait menguatkan bahwa narasi yang beredar tidak sesuai fakta,” pungkas AKP DP Tarigan.
Ia juga menambahkan bahwa institusinya tetap memegang teguh komitmen dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.
Kepolisian, katanya, tidak akan mentolerir siapapun yang terbukti terlibat dalam peredaran maupun penyalahgunaan narkotika, termasuk anggota Polri sendiri.
“Bantuan dan peran serta masyarakat sangat kami harapkan.
Jika ada informasi terkait peredaran narkoba, laporkan.
Siapapun pelakunya akan kami tindak sesuai aturan hukum,” tegasnya.
Dengan pembuktian ini, Polres Labusel ingin menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan informasi di era digital.
Karena satu unggahan yang tidak berdasar dapat berdampak besar terhadap nama baik dan karier seseorang.(mps)
