Lifestyle

TNI dan Pemkab Sergai Bersinergi Kembangkan Padi Unggul Demi Ketahanan Pangan

×

TNI dan Pemkab Sergai Bersinergi Kembangkan Padi Unggul Demi Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini

Pangdam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto, S.H., menjelaskan bahwa varietas ini memiliki potensi produktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan padi konvensional.

“Jika biasanya padi biasa menghasilkan sekitar 8 ton per hektare, maka varietas Sinar Mentari bisa mencapai 16 ton per hektare.

Ini tentu menjadi peluang besar bagi petani untuk meningkatkan hasil panennya dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mayjen Rio Firdianto menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian dari prioritas nasional yang harus diwujudkan dengan kerja sama berbagai pihak.

Oleh karena itu, TNI siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan kelompok tani untuk memberikan pendampingan, bimbingan, serta pengawasan dalam menerapkan teknik pertanian yang lebih efektif dan efisien.

“Pertanian modern membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang terus berkembang.

Melalui sinergi antara TNI, Pemkab Sergai, dan petani, kami berharap produktivitas dapat meningkat dan ketahanan pangan di daerah ini semakin kuat,” tambahnya.

Komitmen Pemkab Sergai dalam Meningkatkan Lahan Pertanian

Untuk mendukung program ketahanan pangan, Pemkab Sergai telah melakukan berbagai langkah nyata dalam beberapa tahun terakhir.

Hingga saat ini, program cetak sawah di kabupaten ini telah mencapai luas 263 hektare, dan rencana ekspansi masih terus dilakukan.

Selain itu, optimasi lahan rawa dan tadah hujan juga menjadi fokus utama.

Pada tahun ini saja, sekitar 1.100 hektare lahan telah dioptimalkan, dengan target peningkatan hingga 2.655 hektare pada tahun 2025.

Langkah ini diharapkan dapat memperluas cakupan lahan produktif dan meningkatkan kapasitas produksi pertanian di daerah tersebut.

Pemkab Sergai juga terus melakukan rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur irigasi agar pasokan air ke lahan sawah tetap stabil.

Teknologi pertanian modern pun mulai diperkenalkan secara lebih luas, termasuk mekanisasi pertanian yang dapat mempercepat proses pengolahan tanah dan panen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *