Namun, sama seperti sebelumnya, tidak ada satu pun tanda aktivitas perjudian di lokasi yang disebutkan.
“Tempatnya kosong, tidak ada alat judi, bahkan tidak ada orang.
Dari pengakuan warga sekitar, lokasi itu sudah lama tidak difungsikan,” tegas AKP Donny.
Belum habis hebohnya laporan kedua, malam harinya pukul 20.30 WIB, polisi kembali menerima laporan adanya aktivitas perjudian di Dusun V Penggatalan, Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin.
Kali ini pun, laporan tersebut terbukti tidak benar.
Tim yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Tanjung Beringin melakukan penyisiran, dan hasilnya nihil.
Fakta Terungkap: Video Lama yang Diputar Ulang
Melengkapi hasil penyelidikan di ketiga titik tersebut, Kasi Humas Polres Sergai, IPTU Zulfan Ahmadi, SH, MH, mengungkapkan bahwa video-video yang beredar ternyata adalah rekaman lama yang kembali disebarkan dengan narasi baru.
Tujuannya diduga untuk memprovokasi masyarakat dan menciptakan keresahan.
“Ketiga lokasi itu sudah lama tidak digunakan.
Video yang beredar bukan kondisi terkini, jadi bisa dipastikan informasi itu hoaks,” jelasnya.
Pesan Tegas Kepolisian: Jangan Sebar Hoaks, Laporkan dengan Benar
Kapolres AKBP Jhon Sitepu menegaskan bahwa Polres Sergai tidak akan mentolerir segala bentuk perjudian.
Tetapi juga meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru mempercayai informasi yang belum diverifikasi.
“Setiap laporan akan kami tindaklanjuti.
Tapi masyarakat harus bijak.
Jangan langsung percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, apalagi hanya berdasarkan video di media sosial,” tegas Kapolres.
Pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk melaporkan dugaan tindak pidana melalui jalur resmi, bukan hanya menyebarkannya di media sosial.
“Polres Sergai siap bertindak profesional, cepat, dan tegas.
Tapi kami butuh kerja sama masyarakat untuk melawan informasi palsu,” tambahnya.
Komitmen Polres Sergai: Jaga Kondusifitas dan Lawan Hoaks
Dengan beredarnya klarifikasi ini, isu judi tembak ikan di Desa Sei Belutu, Desa Sei Rejo, dan Desa Pematang Cermai dinyatakan tidak benar.
